Nama : Sony Ismail Robbayani
Tanggal lahir : 24 September 1982
Posisi : Guitarist
Gaya Permainan : Rock
Band Saat ini : J-Rock's
Pengaruh musikal : L'Arc~en~Ciel, Muse, Alicia Keys, The Beatles, Jimi Hendrix, RHCP, Siti Nurhaliza, Steve Vai
Posisi Dalam Band : Lead Gitaris
Gitar Yang Digunakan : Marlique Deluxe series (Pick Up VR extreme keluaran Tesla Pick Up Korea), PRS.SE Camouflage,
TelecasterAmpli : Head Cabinet Carvin Legacy
amaPrestasi : Juara 1 Nescafe Get Started 2004 Nama Sony sebenarnya belum sepopuler gitaris-gitaris papan atas Indonesia seperti Eet Sjahranie, Abdee Negara, Jikun, dll. Namun di kalangan fans-fans musik Japanese Rock Indonesia, gitaris satu ini dikenal secara luas karena sedang populer berkat suksesnya penjualan album Topeng Sahabat bersama grupnya, J-RockStar (JRS).J-Rocks (JRS) memang masih baru dalam industri musik. Nama mereka mencuat setelah menjadi finalis dan akhirnya keluar sebagai juara pertama kontes musik yang diselenggarakan oleh Nescafe. Pada babak grand final JRS berhasil mengalahkan 2 band saingan, B-Five (dari Makassar) dan Cool Khas (dari Jogjakarta). Memang warna musik yang ditawarkan oleh JRS saat itu belum ada di industri musik Indonesia. JRS mengadaptasi musik L'Arc~en~Ciel dan beberapa artis Jepang lainnya. Akhirnya band ini mendapat kontrak rekaman dengan label Aquarius Musik
Rabu, 06 April 2011
PERSONIL J-ROCKS
Iman
Ia tidak nekat, sebab Iman mempunyai karakter vokal yang kuat, range vokalnya lebar membuatnya enak untuk bermain di nada rendah sampai tinggi. Artikulasinya juga jelas karena ia juga menguasai teknik falsetto. Apalagi ditambah ia piawai menjiwai lagu.
Pemilik nama Iman Taufik Rachman ini juga jago main piano dan menciptakan lagu. Iman sudah mulai mengenal musik semenjak masih bayi. Saat itu ia sudah sering mendengarkan musik jazz, blues, hingga musik sunda dari keluarganya.
Twitter : imanine
Wima
"I am a brother, son, father, friend, musician, arranger, bassist, guitarist, pianist, programmer, lover, headbanger, drivers, listener, dreamers,
storyteller, anything you name it.."
Wima menggambarkan dirinya.
Bass Gitar, bukan satu-satunya alat musik yang ia kuasai. Saat SMA Wima lebih dikenal sebagai gitaris. Akan tetapi saat nge-band bersama Iman, ia selalu pegang bass. Saat ke band lain, dirinya kembali menjadi gitaris.Tetsuya bassist Larc En Ciel, yang menginspirasi untuk mengeksplorasi bass lebih dalam lagi. "Pattern bassnya asyik banget," kata dia. Cara memainkan Bass musisi Jepang itu, Wima anggap sangat menantang. "Bass bukan alat yang menonjol dalam musik, namun Tetsuya bisa jalan terus, mengisi dan mewarnai lagu." tambahnya.
Lelaki bernama Swara Wimayoga menjadi sangat atraktif saat di panggung. Padahal di keseharian Wima adalah sosok pendiam. Seringkali ayah satu anak ini memainkan bass sambil lompat-lompat. Itu susah, karena dirinya harus menjaga ritme lagu agar tidak loncat juga. "Berarti aku sangat menikmati lagu itu".
Twitter: swarawimayoga
Sony
Sony banting stir ke gitar. Kakaknya yang bermain gitar di kamar membuatnya tertarik. Sejak itulah ia belajar gitar ke kakaknya. Gayung bersambut, teman-teman SMP-nya juga kebanyakan main gitar. Gitaris yang selalu tampil di depan juga membuatnya semakin yakin untuk menekuni gitar. "Personel paling disorot setelah vokalis adalah gitaris. Pasti itu. Keren aja," katanya.
"Mendalami gitar itu ternyata dalam banget. Main perasaan. Menuangkan perasaaan saat happy, kesel. Aku selalu main gitar," tambahnya. Ada satu gitaris yang paling ia ingat selain favoritnya seperti Paul Gilbert-nya Mr Big, Andy Timmons dan Steve Vai, adalah Irfan, kakak kelasnya pas SMA. "Jago banget. Parah. Aku belajar banyak banget, dia yang yang bikin Aku kayak gini. Berjasa banget pokoknya," cerita dia.
Kemampuan Sony mengulik gitar diakui banyak produsen gitar. Sekarang dirinya di endorse oleh Ibanez. Sebelumnya, tiga tahun ia diendorse oleh merek gitar lokal, bahkan mempunyai signature series.
"Meraih mimpi" kalimat itu yang menggambarkan perasaan Sony di J-Rocks. " Kalau gak di J-Rocks, aku gak punya pengalaman rekaman di Abbey road,Gak punya pengalaman ke Jepang, Ga punya pengalaman kelilling Indonesia. Sangat membanggakan."
Anton
Ia jatuh cinta pada drum saat ia melihat aksi Tre Cool, drummer band punk Greenday. Gaya Tree yang tengil dan bergembira di atas panggung membuatnya jatuh hati. "Gayanya fun, ketawa-tawa dan loncat-loncat di atas panggung." jelas lelaki ramah ini. Tak heran di tiap penampilan dengan J-Rocks ia jadi sosok yang berbahagia di atas panggung.
Nonton film menjadi kesukaanya diluar main drum. Hampir semua jenis film ia suka, namun ia paling senang dengan film kolosal. "Film romantis juga nonton sih, menunjukkan jiwa romantis dalam diriku," kata dia sambil terkekeh.
Twitter: Anton_kelces
Menguak Sisi Lembut Sony

"Sebenarnya setiap manusia memiliki sisi yang berbeda dari apa yang terlihat oleh mata kasar. Mungkin sisi 'liar' gue berada pada J-Rocks. Dan Project Jannu ini merupakan sisi 'soft' nya" Itu kata gitaris J-Rocks ini, Sony saat ditanyai tentang aktivitasnya sebagai seorang produser musik.
Selain itu, menurut Sony ia menjadi produser adalah sebuah proses untuk mengembangkan potensi dirinya. Sebagai seorang produser, Sony bertanggung jawab untuk membuat produk rekaman yang bagus. Produsen berperan untuk mendorong musisi, dalam hal ini Jannu untuk menggeluarkan kualitas musikalitas yang terbaik. "Karena konsep lagu Jannu sudah jelas, Gue tinggal memoles aja.
Apalagi Sony di Album Free My Soul ini juga bertanggung jawab mengisi setiap instrumen musiknya. Sony juga mengakui bahwa bukan hal yang mudah untuk menjadi produser, ada beberapa tantangan yang harus ia kalahkan. "Menekan ego. Biasanya memainkan dan menciptakan musik yang cenderung rock abis di J-Rocks dan sekarang memikirkan sendiri serta bertanggung jawab pada hasil musik keseluruhan yang Gue produce," cerita Sony.
Sony juga bersyukur, ia mendapatkan banyak pelajaran, meski musik yang ia produseri berbeda dengan J-Rocks. " Sebenarnya saling melengkapi sih. Apa yang gak bisa aku terapin di J-Rock bisa Gue terapin di Jannu begitupun sebaliknya." Ia meneruskan "Selain itu sebagai pembelajaran di genre musik yang berbeda."
Langganan:
Postingan (Atom)